LAPORAN DANA WAKAF TUNAI

Laporan Wakaf Tunai Yang Masuk ke Yayasan Pesantren Islam Kaffah Rohmatan Lil 'Alamin Per Tanggal 22 September 2023 Sebesar Rp. 168.500.000,- (Seratus Enam Puluh Delapan Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Rabu, 04 Oktober 2023

Mengingat Wasiat Renungan Masa


Wasiat ini renungan masa perlu dibaca dengan seksama. Semoga Allah yang Maha Esa Memberi Taufiq sepanjang masa.

Aduh sayang!
Memang banyak macam ujian
Yang diderita Nahdlatul Wathan
Luar dan dalam penuh godaan
Selalu lulus dalam ujian

Aduh sayang!
Setiap ujian banyak yang lulus
Dan ada juga yang nyata lulus
Memang begitu Hikmatul Quddus
Untuk mencapai hasil yang bagus

Aduh sayang!
Yang nyata lulus aku syukurkan
Yang masih lilus aku do’akan
Semoga Allah menghidayahkan
Kembali ikhlas ke Nahdlatul Wathan

Aduh sayang!
NW kembali menjadi Karya
Cita-citanya setinggi Mustawa
Semoga tercapai Jannatul Ma’wa
Bi’aunillahi Robbil Baroya

Aduh sayang!
Wahai anakku kalian Abituren
Marilah bersatu sebagai kemarin
Kembali bersatu di satu “Aren”
Sungguh NW lah Bapakmu yang tulen

Aduh sayang!
Kalau anakku masih ingatkan
“Kami Benihan Nahdlatul Wathan”
Pasti ta’ suka tinggalkan barisan
Pasti meihak Nahdlatul Wathan

Aduh sayang!
Pintu NW terbuka lama
Bagi anakku yang ingin bersama
Mari bersama selama-lama
Jangan kembali ke Orde Lama

Aduh sayang!
Seperlima abad anakku berpisah
Selama itu timbullah Fitnah
Disana sini anakku berbantah
Sesame saudara di dalam Nahdloh

Aduh sayang!
Wahai anakku mari kembali…!
Kepada NW karya sendiri
Ta’usah lari kesana kemari
Agar bersama sepanjang hari

Aduh sayang!
Aku melihat banyaknya fitnah
Karena anakda berpisah-pisah
Tidak seturut pada ayahanda
Masya’ Alloh wa Innalillah

Aduh sayang!
Dulu banyak yang kami Bai’at
Waktu Ijazah dan menerima Thoriqot
Sanggup membela selama hayat
Sehidup semati sampai akhirat

Aduh sayang!
Tapi sekarang jarang kulihat
Menepati janji, menepati Bai’at
Apakah masih ada yang ingat…!
Ataukah sudah terbuang di “Erat”

Aduh sayang!
Bahwa Saifulhaq do’a Pemuda
Diijazahkan dengan Bai’atnya
Sanggup membela penuh setia
Tapi sekarang apa khabarnya ?

Aduh sayang!
Konon ada menjual gurunya
Menjual ibu serta bapaknya
Menjual NW dan Madrasahnya
Na’uzubillah apa jadinya…

Aduh sayang!
Organisasi ada Imamnya
Pengurus besar PB Namanya
Wajib dito’ati instruksinya
Selama berjalan menyelamatkannya

Aduh sayang!
Ta’ada artinya organisasi
Kalau instruksi ta’dito’ati
Itu namanya bernafsi-nafsi
Ber napsu-napsu membakar diri

Aduh sayang!
Kalau imam mulai takbirnya
Harus ma’mum mulai pula
Bila imam salamnya nyata
Haruslah ma’mum salam merata

Aduh sayang!
Kalau anakku masih mengaku
Bahwa NW Organisasimu
Pastilah nakku tho’at seribu
Menurut “Imam” kompak selalu

Aduh sayang!
Banyaklah orang tidak mengerti
Pada tugasnya berorganisasi
Dipermainkan orang sehari-hari
Akhirnya ia menjadi Amphibi

Aduh sayang!
Ada pula yang sangat panatik
Hanya selalu ingin ngeritik
Bembela pahamnya yang sangat picik
Akhirnya banyak Kejungking balik

Aduh sayang!
Ada pula yang sangat ganjil
Selalu memakai politik kancil
Lidahnya manis buktinya nihil
Hantam Kromo pokoknya hasil

Aduh sayang!
Jangan anakku menutup mata
Tidak perduli bukti yang nyata
Jangan anakku berlagak buta
Sengaja melupa hubungan kita

Aduh sayang!
Disa’at kami dikepung orang
Ada juga ‘nakku menghilang
Sungguh dunia heran dan cengang
Melihat ‘nakku menggunting benang

Aduh sayang!
Sudah masanya nakndaku berbakti
Membela NW sepenuh hati
Melihara NW sepenuh bukti
Menanam jiwa disiplin sejati

Aduh sayang!
Mari bersatu di satu barisan
Janganlah suka berkeliaran
Tetap bersatu bersama ikhwan
Menurut pimpinan Nahdlatul Wathan

Aduh sayang!
Tetapkan dirimu bersama ikhwan
Bersama pembela Nahdlatul Wathan
Jangan selalu mendengar ocehan
“Suara Orang Dipinggir  Jalan”

Aduh sayang!
Dasar selamat Bersatu Kalimah
Bersatu Derap bersatu Langkah
Dasar bahaya berpecah belah
Terkadang membawa Su’ulkhotimah

Aduh sayang!
Kalau anakku kompak selama
Disatu barisan bersama-sama
Pastilah NW jayanya lama
Karena syaitan ta’dapat Ngerama

Aduh sayang!
Kalau anaknda berlainan tempat
Pasti dan pasti ikut mengumpat
Kepada ayahanda dan NW sehat
Ini bahaya Dunia akhirat

Aduh sayang!
Kalau anaknda dilain wadah
Tidaklah segan membuat fitnah
Memfitnah ayahanda dan NW na megah
Pengalaman hidupku membuktikan sudah

Aduh sayang!
Kalau anaknda berlain-lain
Pastilah NW diteropong lain
Tidak lagi memandangnya Aqrobin
Hanya sing Fidlolalin Mubin

Aduh sayang!
Kalau anaknda ingat Ilahi
Masak kan ‘anaknda menggantung diri
Kalau anaknda berhati murni
Masak kan lupa ayahanda sendiri

Aduh sayang!
Jauhkan dirimu dari sang cupak
Karena cupak sangat merusak
Asal dijanji kursi dan perak
Tidak perduli Guru dan Sanak

Aduh sayang!
Banyaklah orang berlagak pejuang
Mendekati NW ikut berjuang
Akhirnya Menikam dari belakang
Karena NW ta’dapat di tunggang

Aduh sayang!
Ibnu Saba’ mengadu domba
Antara pemuka dengan pemuda
Antara anggota dengan anggota
Antara kita sesama kita

Aduh sayang!
Pak Hasidin mencari nama
Bersilat dengan agama
Ingin disebut orang utama
Harapan diikut selama-lama

Aduh sayang!
Banyak sekali simodel begitu
Sering terdapat disana situ
Itulah dia pengalaman nan lucu
Yang kudapati selama hidupku

Aduh sayang!
Kalau anakanda memang setia
Tentulah seturut dan bersedia
Menegakkan NW ciptaan Ayahanda
Bersama menolah iblis yang nyata

Aduh sayang!
Nahdlatul Wathan ciptaan ayahanda
Ku amanatkan kepada anakanda
Dipelihara dan terus dibina
Dan dikembangkan di Nusantara

Aduh sayang!
Azaz NW jangan diubah
Sepanjang masa sepanjang sanah
Sunnah Jama’ah dalam ‘aqidah
Mazhab Syafi’I dalam Syari’ah

Aduh sayang!
Ide Khawarij jangan dianut
Karena menyimpang dari yang patut
Selalu terjadi fitnah yang rebut
Dari mereka yang banyak kimut

Aduh sayang!
Buka madrasah desa dan dasan
Agar tersebar ajaran Tuhan
Ikatan Pelajar, PG aktifkan
HIMMAH, PEMUDA terus tonjolkan

Aduh sayang!
NW membuka lembaran sejarah
Mengangkat derajat putra Daerah
Terbukti dalam diri Anakanda
Menjadi Ustadz dan Guru Sekolah
Aduh sayang!
Dan banyak pula petugas Negara
Menjadi penghulu menjadi Kepala
Urusan agama pendidikannya
Penerangan agama peradilannya

Aduh sayang!
Sejarah yang putih jangan hitamkan
Jangan anakku dikambing hitamkan
Sejarah yang bersih jangan kotorkan
Jangan anakku dibodoh-bodohkan

Aduh sayang!
Nahdlatul Wathan pusakamu sendiri
Dilahirkan Tuhan di Lombok ini
Ciptaan Sasak Selaparang Asli
Wajib dibela sampai akhirati

Aduh sayang!
Pelita NTB bertambah terangnya
Karena NW lahir padanya
Berpartisipasi dengan megahnya
Membela Agama Nusa dan Bangsa

Aduh sayang!
Jangan rusakkan sejarah dirimu
Dengan alasan si burung hatu
Jangan rusakkan sejarah desamu
Dengan alasan yang nambah dosamu

Aduh sayang!
Sekarang anakanda sudah mulia
Jangan lupa pada NW nya
Agar orang jangan berkata
“Lupa Kacang Akan Kulitnya”

Aduh sayang!
Disaat anakanda mendapat bintang
Pertahankan sinar sang selaparang
Agar terhindar sebutan orang
“Habis Manis Sepah Dibuang”

Aduh sayang!
Nahdlatul Wathan sdah dewasa
Lima delapan tahun umurnya
Menjalankan tugas yang maha mulia
Membukakan ummat jalan ke surga

Aduh sayang!
Siarkan Hizib sampai merata
Agar banyaklah pendo’a kita
Mendo’a Negara, Nusa dan Bangsa
Mendo’a Islam se Nusantara

Aduh sayang !
Janganlah cela hizib nan jaya
Karena ia wirid aulia
Takut kualat akhirnya bahaya
Karena banyak buktinya nyata

Aduh sayang!
Ada orang melarang berhizib
Berjanji pasti mengarang hizib
Akhirnya mati ta’ngarang hizib
Hanya mengarang ribuan kizib

Aduh sayang!
Ada pula selalu mencela
Orang berhizib dihina-hina
Akhirnya mati secara gila
Na’uzubillahi Min Zalika

Aduh sayang!
Sholawat Nahdlotain di cela-celanya
Padahal mendo’a keselamatannya
Dari Gilanya dari hasadnya
Megfiroh Tuhan diinjak-injaknya

Aduh sayang!
“Kun Payakun” kontak nan halus
Menjadi penawar segala nufus
Untuk mencapai Hikmatul Quddus
Perlu dibaca terus-menerus

Aduh sayang!
Sholawat tehebat “Sholatunnahdloh”
Penuh faedah penuh hikmah
Penuh dibaca oleh anakanda
Walau sehari marroh wahidah

Aduh sayang!
“Sholawat Taisir” amatlah perlu
Dibaca oleh penuntut ilmu
Oleh pedagang yang ingin maju
Oleh pemimpin oleh penghulu

Aduh sayang!
Semakin musuh ada harapan
Menjadi baik menjadi ikhwan
Kecuali musuh yang anti kemulan
Sampai kiamat menjadi syaitan

Aduh sayang!
Tetap amalkan “Robbanampa’na”
Karena ia sangat berguna
Do’a pusaka mengandung sempena
Harus dibaca dengan sempurna

Aduh sayang!
Jika khawatir akan terjadi
Malapetaka didalam diri
Perlu dibaca berkali-kali
“A’da ‘Una-lan” Wirid Ghozali

Aduh sayang!
Thoriqot Hizib thoriqot terakhir
Dengan bisyaroh “Albasyirunnazir”
Kepada “Bermi” alfaqirulhaqir
Dan ditauqidkan oleh Al Khidir

Aduh sayang!
Banyak sekali Basyarah nan nyata
Untuk jama’ah tariqot kita
Dari anbiya’ dan dari Aulia
Menjadi bukti menjadi fakta

Aduh sayang!
Orang beriman bersuka ria
Mendengar Bisyarah tambah percaya
Orang yang ingkar bertambah gila
Berpanjang lidah tambah mencela

Aduh sayang!
Lebih-lebih si memang hasad
Bernyala-nyala api di jasad
Tak berhenti menjalankan fasad
Sehingga masuk keliang lahad

Aduh sayang!
Zaman dahulu para anbiya’
Para Auliya’ para atgqiya’
Selalu dihasad oleh si supaha’
Akhirnya mereka tersiksa bala’

Aduh sayang!
Ada Bisyarah berkata begini
Biarkan mereka mencaci maki
Karena berarti mereka memuji
Dan mendo’akan NW mu ini

Aduh sayang!
Justeru itu kami berkata
Terima kasih berlipat ganda
Kepada “Hasidin” yang aktif serta
Menyiarkan NW sampai merata

Aduh sayang!
Mereka aktif mengoceh NW
Diwaktu pesta diwaktu begawe
Dimuka umum dimuka pegawe
Itulah “Jasa” Lo’ “Kede Gawe”

Aduh sayang!
Sekali lagi Alhamdulillah
Atas bantuan dan jerih payah
Para Hasidin si juru da’wah
Nyiarkan NW sonder diupah

Aduh sayang!
Wahai anakku jama’ah Tariqat
Janganlah lupa pada syari’at
Ingatlah selalu kandungan bai’at
Mudahan selamat dunia akhirat

Aduh sayang!
Dengan adanya peraturan murni
NW mencatat rahasia insane
Hitam dan putih terbongkar sendiri
Cinta kasih tak dapat dibeli

Aduh sayang!
Fulan diduga cinta sejati
Tapi ternyata hatinya mati
Terkadang fulan disebut anti
Makin terbukti setia murni

Aduh sayang!
Thoriqat Hizib harus berjalan
Bersama thoriqot yang murni haluan
Membenteng syari’at membenteng iman
Menendang ajaran Thoriqat Syaithon

Aduh sayang!
Thoriqat yang baik diperkosa orang
Dipergunakan semata mencari uang
Dipermain-mainkan wirid yang memang
Sehingga kabur thoriqat yang terang

Aduh sayang!
Karena si guru banyak tak beres
‘ibarat sopir tak punya rebiwys
Sehingga murid banyak yang ngeres
Menjadi Zindiq menjadi sesat

Aduh sayang!
Sang jahil Murobba’ menjadi badal
Menarik ummat ke jalan yang Dholal
Disana sini dholal fie dholal
Lebih bahaya dari sang Dajjal

Aduh sayang!
Banyak sekali membisikkan hakikat
Padahal mereka buta syari’at
Sehingga awam banyak terpikat
Menjadi Zindiq menjadi sesat

Aduh sayang!
Orang yang bodoh menjadi korban
Dipermain-mainkan tidak karuan
Memang benarlah ajaran Tuhan
Yang paling banyak “Alimullisan”

Aduh sayang!
Ada orang mengaku diri
Menambil patokan “Musa Samiri”
Waktu berzikir menari-nari
Bersorak-sorak bagai himari

Aduh sayang!
Ada pula berkata begini
Thariqatku ini adalah isi
Syari’at itu tak perlu lagi
Karena isilah yang memang dicari

Aduh sayang!
Dibeberapa masjid ada pengajar
Mendidik ummat berkurang ajar
Obrolan cabul penuh kelakar
Itulah dia susut terbesar

Aduh sayang!
Na’udzubillah dari segala
Ocehan iblis dan antek-anteknya
Membuka luas pintu neraka
Menutup rapat jalan kesyurga

Aduh sayang!
Sungguh sukarlah encari guru
Yang berhak mengajar thariqat yang jitu
Kebanyakan orang tak punya malu
Ingin disebut “Wali dab Ratu”

Aduh sayang!
Wajiblah anakanda berbanyak bersyukur
Atas NW mu nan jamu teratur
Menyebarkan ilmu dan amal mabrur
Secara terang secara jujur

Aduh sayang!
Zaman sekarang zaman mungkarot
Memerlukan banyak baca sholawat
Membaca Qur’an Zikir dan Taubat
Mengingat Tuhan setiap saat

Aduh sayang!
Gunung fitnah bertubi-tubi
Disana sini menjadi-jadi
Fitnah Qubro pasti terjadi
Mungkin dahsyatnya di “Hawwuz” nanti

Aduh sayang!
Bila saatnya Pamasya’ Allaoh
Wa Inna Lilla wa Inna Lillaah
Perbanyakkan takbir dan Hasbunalloh
Dan terus-menerus membaca Hauqolah

Aduh sayang!
Kita serahkan Nahdlatul Wathan
Lahir dan bathin kepada Tuhan
Semoga tetap dalam lindungan
Alhayyul Qayyum sepanjang zaman

Aduh sayang!
Kaum wanita tetap wanita
Sekalipun S.H. dan Doktoranda
Wajib berjuang dengan pelita
Membela Agama Nusa dan Bangsa

Aduh sayang!
Banyak wanita menaku bebas
Semau-mau meninggalkan tugas
Bercampur baur secara buas
Akhirnya Imannya Melayang Lepas

Aduh sayang!
Banyak terdapat dewasa ini
Bahwa wanita berlagak laki
Dan sang laki seolah isteri
Terbalik langit menjadi bumi

Aduh sayang!
Kalau berjodoh hendaklah pilih
Yang tinggi moral, turunan bersih
Jangan semata memandang Gajih
Memandang titel dan muka jernih

Aduh sayang!
Karena banyak buktinya nyata
Kebanyakan hanya memandang harta
Memandang rupa memandang kasta
Akhirnya hina, imannya buta

Aduh sayang!
Kami meihat di Sasak ini
Banyak terdapat disana sini
Hanya panatik silsilah sendiri
Sehingga lupa syari’at Ilahi

Aduh sayang!
Wahai anakku rajin berguru
Pilih yang musryid menjadi guru
Lagipun Mukhlis, ta’at selalu
Serta amanah, berakhlak Guru

Aduh sayang!
Jangan sekali anakku mengaji
Pada orang yang akhlaknya keji
Karena ilmunya ilmu iblisi
Dunia akhirat bahayanya pasti

Aduh sayang!
Kalau anakku ingin mendapat
Ilmu berguna ilmu yang berkat
Ibu bapakmu dan gurumu ingat
Wajib dihormati wajib di tho’ati

Aduh sayang!
NWDI mu dan NDBI
Ibu bapakmu, Gurumu pasti
Wajib dibela sepenuh hati
Karena pembuka babal jannati

Aduh sayang!
NWDI dan NBDI mu
Jalan menuju ke langit ilmu
Terus ke bulan sampai bertemu
Sinar yang lima nyinari penjuru

Aduh sayang!
Bagi anakku yang murni benar
Jiwa raganya bersinar seminar
Hidup matinya di bawah sinar
Tidak menjadi “Buronan Luar”

Aduh sayang!
Belajar olehmu segala macam
Ilmu yang mufid ningkatkan iman
Yangan belajar ilmu Jahannam
Perusak iman, perusak Islam

Aduh sayang!
Kalau umum yang memang dicari
Cukup syaratnya gurunya mengerti
Pandai mendidik, berhati-hati
Sekalipun bukan muslim sejati

Aduh sayang!
Banyaklah orang berlagak ulama’
Padahal mereka masih supaha’
Kesana kemari penuh khuyala’
Merusak agama, merusak juhala’

Aduh sayang!
Banyak sekali fatwa yang palsu
Disiarkan dengan berhawa nafsu
Akhirnya ummat banyak tertipu
Syukurlah NW aktif menyapu

Aduh sayang!
Ujub Takabbur Ria’ dan Hasad
Perusak amal, perusak jasad
Kalau seorang berjiwa hasad
Zohir batinnya semua pasad

Aduh sayang!
Tetap bersama kaum mukhlisin
Tetap bersama kaum sholihin
Teguhkan hubungan dengan Muhibbin
Putuskan hubungan dengan mupsidin

Aduh sayang!
Hidupkan jiwa ikhlas sejati
Tetap memohon taufik Ilahi
Siang dan malam menyerah diri
Kehadirat Allah Robbul Izzati

Aduh sayang!
Ayahanda ini usia lanjut
Perlusampaikan wasiat tersebut
Semoga anakku ‘Bituren menyambut
Semoga keluarga setia menurut

Aduh sayangs!
Pengalaman hidupku banyak kujumpa
Pahit dan Manis sudah kurasa
Kalau anakku tidak bersama
Berbagai bahaya tergambar nyata

Aduh sayangs!
Itulah sudah wasiatku nyata
Aku lahirkan karena cinta
Kepada anakanda semua merata
Semoga Allah dipihak kita

PANCOR BERMI,
BIMUSHALLA AL-ABRAAR

Pancor,  24  Dzulhijjah  1389 H
1   Maret   1970 M

Wassalam, Ayahanda Al Muhibb
Ttd

( T.G.K.H. Muhammad Zainuddin Abdul Majid )

Tidak ada komentar:

Rilis Post