Ada seseorang yang dizholimi oleh orang lain, kemudian dia bertekad untuk membalas dengan kezholiman yang lebih berat. Tentu saja ini bukanlah jalan yang baik, karena orang itu sesungguhnya malah mengundang datangnya keburukan yang lebih besar lagi kepada dirinya.
Kita bukanlah manusia yang suci dari dosa, itu pasti. Tetapi ketika kita tidak mau jujur mengakui kesalahan, maka itu adalah petaka yang lebih pahit. Kenapa orang tidak mau jujur pada diri sendiri? Karena orang suka terjebak oleh topeng berupa pangkat, kedudukan, kekayaan, gelar, popularitas. Padahal semua itu sama sekali tidak identik dengan kemuliaan. Hanya karena merasa kaya raya, merasa bergelar banyak, merasa terkenal kemudian ia merasa selalu benar, padahal tidaklah demikian.
Nah saudaraku, kemampuan untuk jujur menyadari bahwa diri kita tidak mungkin luput dari salah dan dosa akan hadir jikalau kita punya kerendahan hati. Rendah hati berakar dari keimanan yang kuat kepada Allah Swt. Setiap manusia niscaya melakukan kesalahan, namun sebaik-baiknya mereka adalah yang segera bertaubat dan tidak mengulangi kesalahannya. Rasulullah Saw bersabda,
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi 2499).
Semoga Kita termasuk Hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta'alla yang Jujur Mengakui Kesalahan Diri, kemudian Bertaubat dan Memperbaiki Diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar